Selasa, 14 Desember 2010

TOUR JEPANG

Tour ke Jepang dengan jadwal dibawah ini

yang berminat bisa hubungi saya di FB untuk info lanjutnya.

akan berangkat jika minimal 7 orang,dijepang akan ada guide lokal berbahasa indonesia

jika quota memnuhi 17orang,akan didampingi tour leader dari medan.

ITINERY TOKYO ~ OSAKA SKY RESORT

Day 01 : berkumpul dibandara Polonia International Airport , terminal keberangkatan.

12 Feb ( MES –KL - NARITA ( Tokyo / JPN )

Day 02 Tokyo Narita Airport ----- Tokyo Disneyland ( B/ L/ D )

13 Feb Tiba pagi di bandara Narita, bertemu dan transfer ke Tokyo Disneyland atau Disney Sea termasuk tiket

masuknya. Menuju Ikebukuro Bermalam di Metropolitan Hotel Atau serupa

Day 03 Tokyo City Tour Þ------ Lake Kawaguchi (B/ L/D )

14 Feb Pagi hari, bertemu dan transfer ke Tokyo mengunjungi Asakusa Kannon Wisata Kota

kuil, Ginza shooping Centre & Harajuku, Sore hari menuju ke Kawaguchi Lake,

Bermalam di Kawaguchi Koryu Hotel Atau serupa

Day 04 Lake Kawaguchi Þ Mt Fuji Þ Shirakabako ( B/L/D

15 Feb Pagi setelah sarapan, melanjutkan ke Gunung Fuji stage 5 (Jika cuaca mengijinkan)

& Fuji Q tanah Tinggi, (Untuk paket & game adalah paxs Sendiri) kemudian transfer

Ke Resor Ski Shirakabako Bermalam di Shirakabako Ski Resort Hotel Atau serupa

Day 05 Shirakabako Þ Nagoya (B/L/D)

16 Feb (Pagi Gratis (Ski opsional) hari ini mengunjungi Shirakabako Art Museum, kemudian

transfer ke Narajuku, Outlet, Kemudian sore hari diantar ke Nagoya bawah tumbuh

Belanja Bermalam tinggal di Nagoya Castle Plaza Hotel Atau serupa

Day 06 Nagoya Þ------- Nara & ------- Kyoto (B/L/D)

17 Feb Setelah makan pagi untuk mengunjungi taman Rusa Nara Todaiji Temple, kemudian

diantar untuk mengunjungi Kyoto Eiga Mura, Bermalam di penginapan Kyoto Holiday

Hotel Atau serupa

Day 07 Kyoto Þ ------- Osaka ( B/L/D )

18 Feb mengunjungi Obyek wisata warisan dunia ) Kyoto Kiyomizu Temple, Heian Shrine &

Nijo Castle Stasiun Kyoto kereta ekspres (Bullet Train Shin Osaka, Osaka Aquarium

Kaiyukan ,Tempozan ,Shinsaibashi. Bermalam di Osaka kerajaan Righa Sakai atau

Universal Area Hotel Atau serupa

Day 08 Osaka Universal Studio ( B / D )

19 Feb Hari ini transfer ke Osaka Universal Studio termasuk tiket 01passport. Bermalam tinggal di Kansai Belleview

Garden Hotel atau Universal area Hotel Atau serupa (Jika 2 malam hotel di daerah Universal coacah tidak

disediakan, 03menit berjalan ke Universal Studio,)

Day 09 Osaka Airport Þ Departure ( B )

20 Feb After breakfast, transfer to Kansai airport for your return flight

Day 10 Kuala Lumpur ( Service Paket ) ( B )

21 Feb Menginap di Bukit Bintang, pusat kota ibu Negara Malaysia ,paket ini adalah service

paket. ( Selama disini kegiatan diluar kendali tour paket. )

Day 11 Kuala Lumpur ~ Medan

22 Feb Berangkat dari hotel,menuju bandara,tiba di terminal kedatangan bandara Internasional

Polonia – Medan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RINCIAN PERJALANAN BIAYA, TERMASUK:

1. TIKET MEDAN - KL- JPN (PP)

2.AKOMODASI ( HOTEL BINTANG 4 DAN BINTANG 5)

3. MAKAN 3 KALI /SEHARI KECUALI PADA SAAT ON FLIGHT DAN TOUR DI DISNEY LAND DAN USJ

4.BIAYA MASUK TEMPAT2 WISATA YANG DIKUNJUNGI

5.BUS TOUR/SHINKANSEN/ANTAR JEMPUT BANDARA,DI JEPANG DAN KL

6.HOTEL DI KUALA LUMPUR +SARAPAN PAGI ( LUNCH DAN DINNER TIDAK TERMASUK SELAMA DI KL)

BIAYA KESELURUHAN Rp.27.500.000/PAX

Biaya tidak termasuk :

- pengurusan visa

- airport tax

- tips / porter

- pasport

- fiskal

Pendaftaran kepersertaan

- membayar tanda kepesertaan Rp.2.000.000 / pax ( biaya ini akan dipotong pada tour fare)

- pembatalan , uang diatas hangus

- pembatalan pada saat, tiket , visa sudah oke,seluruh biaya yang sudah dibayarkan,dianggap hangus.

- Pembayaran harus lunas ,minimal 15 hari sebelum keberangkatan

- Visa diurus pihak sekolah,dan dalam pelaksanaannya akan dibantu,serta semua dokumen dokumen yang dibutuhkan dari pihak kami, akan kami sertakan.(tanda booking pesawat,jadwal perjalanan,serta dokumen pendukung lainnya)

- Jika ternyata visa ditolak,biaya tiket dan tour fare akan dikembalikan,selain biaya tanda kepesertaan.

silahkan hubungi :

ninja  忍者 manusia penyusup

Ninja atau Shinobi (忍者 atau 忍び?) (dalam bahasa Jepang, secara harfiah berarti "Seseorang yang bergerak secara rahasia") adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni ninjutsu (secara kasarnya "seni pergerakan sunyi") Jepang. Ninja, seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo. Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara.

Asal-usul ninja

Dataran Iga, yang dilingkupi pegunungan terpencil, memiliki desa-desa yang khusus melatih ninja.

Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja.

Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi filsafat bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut zaman.

Namun ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah pulau Honshu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama ninjutsu.


Peralatan ninja

Anak panah, paku, pisau, dan cakram bintang tajam, secara kolektif dikenal sebagai shuriken, senjata rahasia ninja.
Sepasang kusarigama, dipamerkan di Istana Iwakuni.

Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan, membangun tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.

Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.

Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.

Ninja wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali, dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Senjata yang biasanya dipakai adalah katana (pedang) dan sering diletakkan di punggung.[1] Senjata lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang, dikenal sebagai shuriken. Peralatan canggih ninja lainnya adalah sabit berantai yang disebut kusarigama,[2] kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.

Pelatihan

Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat keci, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.

Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

Filosofi ninja

Filosofi ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.

Ninja tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik keluarga dan kehormatan.


Rabu, 20 Oktober 2010

Kata paling berbahaya di bahasa Jepang: Anata

Rabu, 13 Mei 2009 oleh Agro Rachmatullah

Kalau di bahasa Jepang ada gelar “kata paling berbahaya”, maka tidak diragukan lagi bahwa yang paling pantas menyandangnya adalah kata “anata“. anata adalah kata ganti orang kedua, jadi dia berarti semacam “anda” atau “kamu”. Dilihat sekilas, sepertinya itu kata yang normal dan bukan kata umpatan atau semacamnya. Tapi kenapa dia berbahaya?

Ini berhubungan dengan masalah sopan-santun dan kalimat yang alami di bahasa Jepang. anata sering dianggap sebagai kata normal oleh pemula, jadi pemula akan menggunakannya secara bebas dan sering. Padahal anata hanya bisa digunakan di kasus-kasus tertentu. Jadinya kata tersebut sering disalahgunakan, yaitu digunakan tidak pada tempatnya.

Cara memanggil “kamu” yang benar di bahasa Jepang

conan menunjuk
“Kamu!”

Tentu setiap bahasa ada untuk memfasilitasi interaksi antar dua orang. Oleh karenanya, pastilah ada konsep “aku” dan “kamu”. Namun di bahasa Jepang, menyebut anata (kamu) adalah cara yang terlalu langsung sehingga terdengar vulgar atau tidak sopan. Ini seakan-akan kamu menunjuk persis ke wajahnya sambil mengatakan “kamu!”. Kalau digunakan dengan teman mungkin dia tidak akan marah, tapi paling tidak hal tersebut tetap akan terdengar aneh.

bentuk kamus Jisho=kei N 5

食べるtaberu
着るkiru
信じるshinjiru
寝るneru
起きるokiru
出るderu
掛けるkakeru
捨てるsuteru
調べるshiraberu
Contoh verba-u
Verbローマ字
話すhanasu
聞くkiku
泳ぐoyogu
遊ぶasobu
待つmatu
飲むnomu
直るnaoru
死ぬshinu
買うkau
Bukan verba-ru maupun verba-u
Verbローマ字
するsuru
くるkuru

Contoh

latihan partikel N5

1.今日は雨だ。昨日 も 雨だった。
2.ジムは大学生だ。でも、私 は 大学生じゃない。
3.これは水。これ も そう。
4.これはボールペンだ。でも、それ は ボールペンじゃない。
5.仕事は明日。今日 は 仕事じゃなかった。
6.ここは入口。出口 も ここだ。

Sabtu, 09 Oktober 2010

Peribahasa dalam bahasa jepang yang memakai anggota tubuh


Peribahasa dalam bahasa jepang yang memakai anggota tubuh

:体の部分を使う表現 ( karada no bubun wo tsukau hyougen)

Misalnya:

頭がいい atama ga ii =otaknya baik, pintar, cerdik

頭が悪い= atama ga warui= kepala buruk, otak dangkal, bodoh
口が軽い kuchi ga karui =suka membocorkan rahasia

頭が固い= atama ga katai keras kepala, kepala batu, degil
頭でっかち= atama dekkachi = besar kepala, angkuh, muluk-muluk

鼻が高いhana ga takai =sombong

腰がひくい= koshi ga hikui = rendah hati

手が早い=te ga hayai = ringan tangan, cekatan, cepat memukul, cepat gaul ama cewek

"koshiga omoi"腰 が重い (panggulnya berat) artinya, males jalan, duduk melulu,

"mega ii" 目 が いい (matanya bagus) artinya, seleranya bagus,

"meganai"目 が ない (tidak punya mata) artinya tidak tahan jika melihat benda tertentu, langsung saja mau,

Selasa, 05 Oktober 2010

1. futsu^ - ordinary, regular, normal
2. nikko - sunshine, sunlight
3. inazuma - lightning
4. kaminari - thunder
5. kashikoi - smart
6. moon - tsuki
7. konran - confusion
9. bikkuri suru - to be surprised
10. shitsumon - question
11. zurui - sneaky, cunning, sly, crafty
12. ai suru - to love
13. majime - serious
14. taisetsu - important
15. o-shiri - tail, butt

Japanese Vocabula

Kamis, 30 September 2010

kata sifat N 5

Sifat-sifat kata sifat

Karena sekarang kita telah dapat menghubungkan dua nomina menggunakan berbagai partikel, selanjutnya kita ingin menggambarkan nomina kita dengan adjektiva (kata sifat). Ada adjektiva yang bisa langsung memodifikasi nomina yang muncul setelahnya. Ada juga yang memerlukan hiragana pembantu. Berdasarkan hal tersebut, adjektiva dibagi menjadi dua: adjektiva-na dan adjektiva-i. Kita akan melihat perbedaannya dan cara menggunakannya dalam kalimat.

Adjektiva-na

Adjektiva-na sangat mudah dipelajari karena dia pada dasarnya berperilaku seperti nomina. Bahkan, karena mereka begitu mirip, kamu bisa berasumsi bahwa mereka cara kerjanya sama kecuali kalau saya terang-terang menjelaskan perbedaannya. Satu perbedaan utamanya adalah adjektiva-na bisa memodifikasi nomina yang mengikutinya dengan menyelipkan 「な」 di antara adjektiva dan nominanya. Oleh karenanya, dia dinamai adjektiva-na.

(1) 静か- Orang yang pendiam.

Terbalik dengan bahasa Indonesia, di bahasa Jepang kita menyebutkan sifatnya dulu sebelum bendanya. Lalu, 「な」 di situ bisa kamu anggap seperti "yang" pada bahasa Indonesia: dia befungsi menghubungkan benda dan sifatnya. Hanya saja, kalau di bahasa Indonesia kita seringkali bisa membuang "yang" (misalnya "orang pendiam") tanpa ada perubahan arti, pada bahasa Jepang adjektiva-na selalu membutuhkan 「な」. Kita akan secara bebas mengabaikan "yang" pada terjemahan bahasa Indonesianya.

Selain memodifikasi nomina menggunakan 「な」, kamu juga bisa mengatakan bahwa "suatu nomina" bersifat "suatu adjektiva" dengan menggunakan partikel topik atau identifikasi, mengikuti pola [nomina] [partikel] [adjektiva]. Contohnya adalah 静か. Ini pada dasarnya sama dengan menyatakan keadaan benda yang dipelajari di dua bab sebelumnya. Namun, karena tidak mungkin "suatu adjektiva" menjadi "suatu nomina", maka kita tidak bisa mengatakan [adjektiva] [partikel] [nomina] misalnya 静か. Ini cukup jelas karena, misalnya, seseorang bisa saja bersifat pendiam, tapi mengatakan bahwa sifat pendiam adalah orang tidaklah masuk akal.

(1) 友達親切- Teman bersifat baik hati.

(2) 友達親切- Teman adalah orang yang baik hati.

Apa kamu masih ingat bahwa saya mengatakan adjektiva-na bertingkah seperti nomina? Kamu bisa melihatnya di contoh berikut.

(1) ジャヤは好きだ- Jaya suka ikan.

(2) ジャヤは好きじゃない- Jaya tidak suka ikan.

(3) ジャヤは好きだった- Jaya dulu suka ikan.

(4) ジャヤは好きじゃなかった- Jaya dulu tidak suka ikan.

Apakah konjugasinya terasa akrab? Seharusnya iya, kalau kamu memperhatikan konjugasi keadaan benda untuk nomina. Mungkin kamu perlu membiasakan diri bahwa "suka" di bahasa Jepang dinyatakan dengan kata sifat bukannya kata kerja. Jadi, cara untuk mengatakan "suka ikan" pada bahasa Jepang adalah 好き (ikan bersifat "suki"). Kalau sesuatu bersifat "suki", artinya kamu suka hal tersebut! Ini juga tentunya dipakai untuk menyatakan suka pada orang, misalnya 「リナが好き (senang Rina).

Pada contoh-contoh di atas kamu juga bisa melihat partikel topik dan indentifikasi yang bekerja secara harmonis. Partikel topik memberitahu bahwa kalimatnya berbicara mengenai "Jaya", dan partikel identifikasi menunjuk bahwa "ikan" adalah benda yang Jaya suka.

Kamu juga bisa menggunakan tiga konjugasi terakhir untuk memodifikasi nomina secara langsung. (untuk bentuk positif taklampau, ingat bahwa kita perlu 「な」)

(1) 好きなタイプ- Tipe yang suka ikan.

(2) 好きじゃないタイプ- Tipe yang tidak suka ikan.

(3) 好きだったタイプ- Tipe yang dulu suka ikan.

(4) 好きじゃなかったタイプ- Tipe yang dulu tidak suka ikan.

Di sini, seluruh klausa 好き」、「好きじゃない」、dll. memodifikasi "tipe" untuk berbicara tentang tipe (orang) yang suka atau tidak suka ikan.

Kamu bahkan bisa memperlakukan seluruh klausa tersebut sebagai sebuah nomina. Contohnya, kita bisa membuat klausa tersebut menjadi topik seperti contoh berikut:

(1) 好きじゃないタイプは、好きだ。
- Tipe (orang) yang tidak suka ikan, suka daging (sapi dsb.)

Adjektiva-i

Adjektiva-i dinamakan begitu karena selalu diakhiri hiragana 「い」. Ini adalah okurigana yaitu bagian yang akan berubah-ubah saat kita mengkonjugasi adjektivanya. Tapi, kamu juga perlu tahu bahwa beberapa adjektiva-na diakhiri 「い」 misalnya きれい(な)」. Jadi, bagaimana cara membedakannya? Berita buruknya, tidak ada cara pasti untuk mengetahuinya. Namun berita baiknya adalah saya hanya bisa memikirkan dua adjektiva-na yang diakhiri 「い」 dan umumnya ditulis dengan hiragana: きれい dan 嫌い. Adjektiva-na lain yang diakhiri 「い」 biasanya ditulis dengan kanji jadi kamu bisa melihat bahwa dia bukan adjektiva-i. Contohnya, きれい jika ditulis dengan kanji adalah 綺麗 atau 奇麗, dan karena 「い」-nya merupakan bagian dari kanji 「麗」, maka kita bisa tahu bahwa dia tidak mungkin merupakan adjektiva-i. Ini karena inti utama 「い」 pada adjektiva-i adalah memungkinkan dilakukannya konjugasi tanpa mempengaruhi kanjinya. Bahkan, satu-satunya adjektiva-na yang terpikirkan oleh saya yang benar-benar diakhiri hiragana 「い」 hanyalah 嫌い. Ini karena 嫌い diturunkan dari kata kerja 嫌う.

Apakah kamu ingat bahwa keadaan benda negatif juga diakhiri 「い」 (じゃな? Nah, kamu bisa memperlakukan adjektiva-i sebagaimana keadaan benda negatif. Misalnya, kamu tidak bisa menempelkan deklaratif 「だ」 ke adjektiva-i sebab kita tahu bahwa keadaan benda negatif juga tidak disertai 「だ」. (Bandingkan dengan adjektiva-na dan nomina yang bisa ditempeli 「だ」)

JANGAN menempelkan 「だ」 ke adjektiva-i.

Setelah masalah tadi jelas, kita bisa belajar aturan konjugasi untuk adjektiva-i. Ada dua aturan baru untuk hal tersebut. Untuk bentuk negatifnya, pertama kita buang 「い」 lalu tempelkan 「くない」. Untuk bentuk lampaunya, buang 「い」 lalu tambahkan 「かった」. Karena 「くない」 juga diakhiri 「い」, kamu bisa menganggap bentuk negatifnya sebagai suatu adjektiva-i baru. Jadi aturan konjugasi lampau negatif sama dengan aturan konjugasi lampau positif.

Aturan konjugasi untuk adjektiva-i

  • Negatif: Pertama buang akhiran 「い」 dari adjektiva-i lalu tambahkan 「くない」
  • 例) くない
  • Lampau: Pertama buang akhiran 「い」 dari adjektiva-i atau adjektiva-i negatif lalu tambahkan 「かった」
  • 例) かった
  • 例) 高くな高くなかった

Ringkasan konjugasi adjektiva-i

Positif

Negatif

Taklampau

高い

高くない

Lampau

高かった

高くなかった

Untuk memodifikasi nomina, kamu tinggal menempelkan adjektiva-i langsung.

(1) 高いビル- Bangunan yang tinggi.

(2) 高くないビル- Bangunan yang tidak tinggi.

(3) 高かったビル- Bangunan yang dulunya tinggi.

(4) 高くなかったビル- Bangunan yang dulunya tidak tinggi.

Kamu juga bisa menggabung banyak adjektiva berturut-turut dalam urutan dan bentuk apapun.

(1) 静か高いビル- Bangunan yang hening dan tinggi.

(2) 高い静かビル- Bangunan yang tinggi dan hening.

(3) 静か高くないビル- Bangunan yang hening dan tidak tinggi.

Dengan adjektiva-i, kita juga bisa membuat klausa nomina deskriptif seperti yang tadi kita lakukan dengan adjektiva-na. Tentunya bedanya adalah kita tidak memerlukan 「な」 untuk memodifikasi nominanya. Pada contoh berikut, klausa deskriptif 値段高い langsung memodifikasi レストラン.

(1) 値段高いレストランあまり好きじゃない
- Tidak terlalu suka restoran yang harganya mahal.

Perkecualian yang merepotkan

Ada satu adjektiva-i yaitu "baik" yang perilakunya berbeda dengan adjektiva-i lainnya. Ini adalah contoh klasik mengenai susahnya bahasa Jepang bagi pemula karena kata-kata yang paling umum dan berguna adalah kata-kata yang punya banyak perkecualian. Kata untuk "baik" pada awalnya adalah 「よい(良い)」. Namun seiring berlalunya waktu, kata itu kini menjadi いい. Saat ditulis dengan kanji, cara membacanya umumnya adalah よい, jadi いい hampir selalu ditulis dengan hiragana. Sampai tadi seharusnya tidak ada masalah. Nah sayangnya, semua konjugasinya masih diturunkan dari よい dan bukan いい. Ini ditunjukkan pada tabel di bawah.

Adjektiva lain yang seperti ini adalah かっこいい karena merupakan versi singkat gabungan dua kata yaitu 格好 dan いい. Karena menggunakan いい, maka konjugasinya juga sama.

Konjugasi untuk いい

Positif

Negatif

Taklampau

いい

よくない

Lampau

よかった

よくなかった

Konjugasi untuk かっこいい

Positif

Negatif

Taklampau

かっこいい

かっこよくない

Lampau

かっこよかった

かっこよくなかった

Selalu ingat untuk menurunkan konjugasinya dari よい dan bukan いい.

Contoh

(1) 値段あんまりよくない
- Harganya tidak terlalu bagus.

(2) かっこよかった
- Dia (kemarin) benar-benar keren!


N 5 latihan partikel

Isilah dengan 「は」 atau 「も」

Contoh: これは鉛筆だ。それ鉛筆だ。

1.今日 は 雨です。きのう __ 雨 でした。

2.ジム は 大学生 です。でも、私 __ 大学生じゃない。

3.これ は 水 です。これ __ そう です

4.これ は ボールペンだ。でも、それ __ ボールペン

   じゃない。

5.仕事 は あした 。今日 __ 仕事 じゃなかった。

6.ここ __入口。出口 __ ここ です。

Isilah dengan partikel yang benar, 「は」、 「も」、 atau 「が」

ジム):アリス は だれ ですか?

ボ : ともだち です。かのじょう __ アリス です

 

アリス) これ __ 何 ですか

ボブ) それ __ ざっし です。

アリス) あれ __ ざっし ですか

ボブ) あれ __ ペン です。

 

アリス) としょかん __ どこ?

ボブ) ここ __ としょかん です。

アリス) そこ は としかん じゃない?

ボブ) そこじゃない。としょかん は ここ です。

だめ」, 「いけない」, and 「ならない」 for things that must not be done

If you don't know what 「だめ」(駄目) means, I suggest looking it up in WWWJDIC and clicking on the [Ex] link to see the example sentences. It essentially means "no good" but carefully check out the example sentences because it can be used in many different ways. The other two key words in this section are 「いけない」 and 「ならない」 and they have essentially the same basic meaning as 「だめ」. However, while 「いけない」 can be used by itself, 「ならない」 must only be used in the grammar presented here. In addition, while 「いけない」 and 「ならない」 conjugate like i-adjectives they are not actual adjectives. Let's learn how to use these words to express things that must not be done.

How to say: Must not [verb]
  • Take the te-form of the verb, add the 「は」 (wa) particle and finally attach either 「だめ」、「いけない」、or 「ならない」.
    例) 入る入って + は + だめいけない/ならない = 入ってだめ入っていけない入ってはならない

(1) ここ入っていけません
- You must not enter here.

(2) それ食べてだめ
- You can't (must not) eat that!

(3) 遅くまで電話してならない。
- You must not use the phone until late at night.

(4) 早く寝てなりませんでした。
- Wasn't allowed to sleep early.

The difference between 「だめ」、「いけない」、and 「ならない」 is that, first of all, 「だめ」 is casual. While 「いけない」 and 「ならない」 are basically identical, 「ならない」 is generally more for things that apply to more than one person like rules and policies.

Expressing things that must be done

You may have predicted that the opposite of "You must not do" would use 「いける」 or 「なる」 because they look like the positive version of 「いけない」 and 「ならない」. However, 「いけない」 and 「ならない」 must always be negative, so this is not correct. In actuality, we still use the same 「だめいけない/ ならない」 and use the opposite of the verb that goes in front of it instead. This double negative can be kind of confusing at first but you will get used to it with practice. There are three ways to conjugate the verb before adding 「だめいけない/ならない」 and two of them involve conditionals so aren't you glad that you just learned conditionals in the previous section?

How to say: Must [verb]
  1. Negative te-form + 「は」 (wa) particle + だめいけない/ならない
  2. Negative verb + 「と」 conditional + だめいけない/ならない
  3. Negative verb + 「ば」 conditional + だめいけない/ならない

●The first method is the same as the "must not do" grammar form except that we simply negated the verb.

(1) 毎日学校行かなくてなりません。- Must go to school everyday.

(2) 宿題しなくていけなかった。- Had to do homework.

●The second method uses the natural conditional that we learned in the last lesson. Literally, it means if you don't do something, then it automatically leads to the fact that it is no good. (In other words, you must do it.) However, people tend to use it for situations beyond the natural consequence characterization that we learned from the last section because it's shorter and easier to use than the other two types of grammar.

(1) 毎日学校行かないだめです。- Must go to school everyday.

(2) 宿題しないいけない。- Have to do homework.

●The third method is similar to the second except that it uses a different type of conditional as explained in the last lesson. With the 「ば」 conditional, it can be used for a wider range of situations. Note that since the verb is always negative, for the 「ば」 conditional, we will always be removing the last 「い」 and adding 「ければ」.

(1) 毎日学校行かなければいけません。 - Must go to school everyday.

(2) 宿題しなければだめだった。- Had to do homework.

It may seem like I just breezed through a whole lot of material because there are three grammar forms and 「だめいけない/ ならない」 adding up to nine possible combinations (3x3). However, some combinations are more common than others but I did not explicitly point out which were more common because any combination is technically correct and going over style would merely confuse at this point. Also, keep in mind that there is nothing essentially new in terms of conjugation rules. We already covered conditionals in the last lesson and adding the wa particle to the te-form in the beginning of this section.

※ Reality Check

Although we spent the last section explaining 「~なければ」 and 「~なくては」, the reality is that because they are so long, they are practically never used in real conversations. While they are often used in a written context, in actual speech, people usually use the 「と」 conditional or the various shortcuts described below. In casual speech, the 「と」 conditional is the most prevalent type of conditional. Though I explained in depth the meaning associated with the 「と」 conditional, you have to take it with a grain of salt here because people are inherently lazy.

Various short-cuts for the lazy

You may have been grumbling and complaining about how long most of the expressions are just to say you must do something. You can end up with up to eight additional syllables just to say "I have to..."!

Well, others have thought the same before and people usually use short abbreviated versions of 「なくては」 and 「なければ」 in casual speech. Teachers are often reluctant to teach these overly familiar expressions because they are so much easier to use which is bad for times when they might not be appropriate. But, on the other hand, if you don't learn casual expressions, it makes it difficult to understand your friends (or would-be friends if you only knew how to speak less stiffly!). So here they are but take care to properly practice the longer forms so that you will be able to use them for the appropriate occasions.

Casual abbreviations for things that must be done
  1. Simply replace 「なくて」 with 「なくちゃ」
  2. Simply replace 「なければ」 with 「なきゃ」

Right now, you may be saying, "What the?" because the "abbreviations" are about the same length as what we've already covered. The secret here is that, unlike the expressions we learned so far, you can just leave the 「だめいけない/ならない」 part out altogether!

(1) 勉強なくちゃ。 - Gotta study.
(2) ご飯食べなきゃ。 - Gotta eat.

The 「と」 conditional is also used by itself to imply 「だめいけない/ならない」.
(1) 学校行かない。-Gotta go to school.

There is another 「ちゃ」 abbreviation for things that you must not do. However, in this case, you cannot leave out the 「だめいけない/ならない」 part out. Since this is a casual abbreviation, 「だめ」 is used in most cases.

One very important difference for this casual form is that verbs that end in 「む」、「ぶ」、「ぬ」 use 「じゃ」 instead of 「ちゃ」. Essentially, all the verbs that end in 「んだ」 for past tense fall in this category.

Casual abbreviations for things that must not be done
  1. Replace 「ては」 with 「ちゃ」
  2. Replace 「では」 with 「じゃ」

(1) ここ入っちゃ だめ だよ。 - You can't enter here.

(2) 死んじゃ だめ だよ! - You can't die!

On a final note, in general, 「ちゃ」 sounds a bit cutesy or girly. You've already seen an example of this with the 「ちゃん」 suffix. Similarly, 「なくちゃ」 also sounds a bit cutesy or childish.

Saying something is ok to do or not do

Now let's learn how to say either that it's ok to do or not do something. I decided to shove this section in here because in Japanese, this is essential how to say that you don't have to something (by saying it's ok to not do it). The grammar itself is also relatively easy to pick up and makes for a short section.

By simply using the te-form and the 「も」 particle, you are essentially saying, "even if you do X..." Common words that come after this include 「いい」, 「大丈夫」, or 「構わない」. Some examples will come in handy.

(1) 全部食べて もいい よ。

 - You can go ahead and eat it all. (lit: Even if you eat it all, it's good, you know.)


(2) 全部食べなくて も いい よ。

 - You don't have to eat it all. (lit: Even if you don't eat it all, it's good, you know.)

(3) 全部飲んでも 大丈夫 だよ。

- It's OK if you drink it all. (lit: Even if you drink it all, it's OK, you know.)


(4) 全部飲ん でも 構わないよ。

- I don't mind if you drink it all. (lit: Even if you drink it all, I don't mind, you know.)

In casual speech, 「~てもいい」 sometimes get shortened to just 「~ていい」 (or 「~でいい」 instead of 「~でもいい」 ).


(1) もう帰っ いい

- Can I go home already?


(2) これちょっと 見 いい

- Can I take a quick look at this?

 ~~~~ なる 

なる する

As already explained, using 「なる」 with nouns and na-adjectives presents nothing new and acts pretty much the way you'd expect.

(1) 日本語上手なった
- His Japanese has become skillful.

(2)医者なった
- I became a doctor.

(3)有名なる
- I will become a famous person.

For adjectives, using the verb 「する」 with the 「に」 particle is just a review back to the lesson on adverbs. However, for nouns, when you use the verb 「する」 with the 「に」 particle, it means that you are going to do things toward something. This changes the meaning of 「する」 to mean, "to decide on [X]". This is a common expression to use, for instance, when you are ordering items on a menu.

(1) は、ハンバーガーサラダします
- I'll have the hamburger and salad. (lit: I'll do toward hamburger and salad.)

(2) いいものたくさんあるけど、やっぱりこれする
- There are a lot of other good things, but as I thought, I'll go with this one.

If you think this expression is strange, think about the English expression, "I'll go with the hamburger." Exactly where are you going with the hamburger?

Using 「なる」 with i-adjectives

Because the 「に」 particle is a target particle that is used for nouns and by extension na-adjectives, we need to use something else to show that something is becoming an i-adjective. Since "becoming" expresses a change in state, it makes sense to describe this process using an adverb. In fact, you'll notice that we were already using adverbs (of a sort) in the previous section by using 「に」 with na-adjectives.

(1) 去年から高くなった
- Your height has gotten taller from last year, huh?

(2) 運動しているから、強くなる
- I will become stronger because I am exercising.

(3) 勉強たくさんしたから、よくなった
- Since I studied a lot, I became smarter. (lit: head became better)

Using 「なる」 and 「する」 with verbs

You may be wondering how to use 「なる」 and 「する」 with verbs since there's no way to directly modify a verb with another verb. The simple solution is to add a generic noun such as a generic event: こと ) or an appearance/manner: よう ). These nouns don't refer to anything specific and are used to describe something else. In this case, they allow us to describe verbs in the same manner as nouns. Here are some examples of how to use these generic nouns with 「する」 and 「なる」.

(1) 海外行くことなった
- It's been decided that I will go abroad. (lit: It became the event of going abroad.)

(2) 毎日食べるようなった
- It became so that I eat meat everyday. (lit: It became the appearance of eating meat everyday.)

(3) 海外行くことした
- I decided I will go abroad. (lit: I did toward the event of going abroad.)

(4) 毎日食べるようする
- I will try to eat meat everyday. (lit: I will do toward the manner of eating meat everyday.)

You can modify a verb with 「なる」 or 「する」 by first making it into a noun clause and then treating it just like a regular noun. Pretty clever, huh? I hope the literal translations give you a sense of why the example sentences mean what they do. For example, in (4) 「~ようする」 translates into "to make an effort toward..." but in Japanese, it's really only a target towards acting in a certain manner.

Since potential verbs describe a state of feasibility rather than an action (remember, that's why the 「を」 particle couldn't be used), it is often used in conjunction with 「~ようなる」 to describe a change in manner to a state of feasibility. Let's take this opportunity to get some potential conjugation practice in.

(1) 日本来て寿司食べられるようなった
- After coming to Japan, I became able to eat sushi.

(2) 一年間練習したから、ピアノ弾けるようなったRata Penuh
- Because I practiced for one year, I became able to play the piano.

(3) 地下入って富士山見えなくなった
- After going underground, Fuji-san became not visible.

エルリナ です

質問 が あったら ぜひ 聞いて ください~~~